aksara jepang untuk kata serapan bahasa asing tts
Fungsimakanan hanya untuk menambah unsur yang ada di dalam sel saja, dan semua keperluan sel, tapi Perbedaan antara Jiwa dengan RUH adalah, apabila dibalik itu, untuk menggerakan sel ini agar semua Jiwa itu berhubungan dengan fisik dan berbagai macam bekerja dengan baik, diperlukan RUBH/RUH ini. pertimbangan nalar karena Jiwa memiliki proses
AksaraTionghoa disederhanakan orang Jepang menjadi hiragana dan katakana. Sebagian besar kata-kata dalam bahasa Jepang ditulis dalam kanji dan hiragana, atau gabungan dari keduanya. Katakana dipakai untuk menulis kata serapan dari bahasa asing atau nama tempat di luar negeri.
BUKUAJAR. tvilKP0BI0t00l I(TD()I(TTPAN EDISI REVISI. BUKU AJAR. ililKP0BI0L00l KID()KTIPAN EDISI REVISI. STAF PENGAJAR BAGIAN MIKROBIOLOGI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS INDONESIA ^1$3u ilfrg-*,,.vJ:*L". BINARUPA AKSARA Publisher Judul: Buku Ajar
Perkembanganbudaya Islam tidak menggantikan atau memusnahkan kebudayaan yang sudah ada di Indonesia. Karena kebudayaan yang berkembang di nusantara sudah begitu kuat di lingkungan masyarakat. Sehingga terjadi akuturasi antara kebudayaan Islam dengan kebudayaan yang sudah ada. Hasil proses akulturasi antara kebudayaan masa pra-Islam
ARBIYASA ADI DWI (2015) PERANCANGAN SCREW CONVEYOR UNTUK MENGANGKUT ABU SISA PEMBAKARAN KETEL UAP TIPE YOSHIMINE DI PG KREBET BARU II MALANG. Other thesis, University of Muhammadiyah Malang. Avivah, Eva Maynita Azizatul (2015) SIKAP ANAK KEPADA ORANG TUA DITINJAU DARI POLA PENGASUHAN. Other thesis, University of Muhammadiyah
Macammacam gangguan pendengaran (ketulian), dapat dibagi atas: a. Tuli sementara (Temporaryt Treshold Shift =TTS) Diakibatkan pemaparan terhadap bising dengan intensitas tinggi. Seseorang akan mengalami penurunan daya dengar yang sifatnya sementara dan biasanya waktu 80 Penyehatan Udara. 88 pemaparan terlalu singkat. Apabila tenaga kerja
BahasaSanskerta (ejaan tidak baku: Sansekerta) adalah salah satu bahasa Indo-Eropa paling tua yang masih dikenal dan sejarahnya termasuk yang terpanjang. Bahasa yang bisa menandingi ‘usia’ bahasa ini dari rumpun bahasa Indo-Eropa hanya bahasa Het. Kata Sanskerta, dalam bahasa Sanskerta Saṃskṛtabhāsa artinya adalah bahasa yang sempurna.
Contoh otonomi, dongkrak, paham, aki, dan sebagainya Berikut ini kaidah penyesuaian ejaan unsur serapan dari bahasa asing ke dalam bahasa Indonesia. 1.-al, eel, -aal (Belanda) menjadi -al, contoh: national menjadi nasional. rationeel, rational menjadi rasional normaal, normal menjadi normal Bab 1 Peristiwa 2.-(Sansekerta) menjadi s- contoh
. Ketika mempelajari sebuah bahasa, terkadang ditemukan kemiripan pada beberapa kosakata yang dipelajari dan pada bahasa induk. Contohnya kata 'akses' yang sudah umum digunakan, padahal berasal dari kata 'access'. Itulah salah satu bentuk serapan atau penyesuaian, seperti disebut gairaigo di Jepang. Hampir setiap bahasa pada dasarnya akan memiliki kata serapan. Hal tersebut karena perjalanan bahasa dipengaruhi juga oleh sejarah bangsanya. Dalam hal terjadi penjajahan oleh bangsa lain, tentu bahasa penjajah akan berasimilasi menjadi kosakata baru yang disesuaikan. Indonesia, Jepang, Belanda, Portugis, adalah contoh negara-negara yang saling mempengaruhi dalam pembentukan kata. Daftar Isi Perbedaan Struktur Kata Bahasa Jepang Sejarah Digunakannya Gairaigo Pola Pembentukan Aturan Menulis Kata Serapan Perbedaan Struktur Kata Bahasa Jepang Meskipun telah melebur menjadi bahasa sehari-hari, gairaigo terkadang menyulitkan para pelajar dalam memahami dan meraba makna dari kata aslinya. Apalagi, ada struktur fonetik yang berbeda di Jepang, contohnya tidak ada konsonan l’ yang dikenal di negara ini. Dengan begitu, kata yang mengandung konsonan huruf ini akan diganti atau dibaca menggunakan konsonan r’. Seseorang dengan nama Ali’ harus memperkenalkan namanya dengan pengucapan Ari’ di negara ini. Jika melihat atau hanya mempelajari tulisannya, aksara katakana akan menjadi pembeda pada istilah baru di dalam bahasa asing. Ditambah lagi, pengucapan yang serupa pada kata tersebut, sehingga seharusnya mudah ditebak asal katanya. Meskipun pada prakteknya tidak semudah yang dibayangkan. Jika belajar dengan membuka kamus, akan ditemukan miriku’ artinya susu’. Jika diperhatikan secara detail, akan mudah ditebak asal katanya dari mana. Sama halnya seperti computer’, akan diucapkan menjadi kompyuutaa’. Meskipun demikian, perbedaan struktur dalam kaidah kebahasaan, membutuhkan kejelian serta ketelitian ketika mempelajarinya. Istilah asing yang diserap terkadang membuat pengertian yang berbeda dari aslinya. Hal tersebut bisa dipengaruhi karena adanya kepasrahan penggunaan ketika menerima kata-kata baru tersebut. Contohnya, arubaito’, sebagaimana asalnya dari Jerman yaitu arbeit’. Jerman menerjemahkan arbeit’ menjadi bekerja’, namun di negara ini, arubaito’ meluas menjadi kerja paruh waktu’. Keunikan Jepang dalam kaidah penulisan juga membuat kata asing menjadi sangat kompleks. Pasalnya, banyak konsonan dalam beberapa struktur kata, namun tidak dapat dipadukan menjadi huruf Jepang. Perbedaan struktur penyerapan tersebut, merata dalam kaidah singular serta plural. Di samping perubahan ragam konsonan, terdapat pula peleburan suffix misalnya frying’ menjadi furai’. Baca juga >> Belajar Memahami Wasei Eigo dalam Bahasa Jepang dan Kata-kata yang Sering Diucapkan Artikel Pilihan Sejarah Digunakannya Gairaigo Jika mempelajari sejarah Bangsa serta Bahasanya, terdapat fase sebelum dan sesudah Restorasi Meiji yang merupakan titik balik pengembalian kekaisaran Jepang Tahun 1868. Sepanjang masa itulah banyak bangsa yang memberi pengaruh kepada penambahan kosakata Jepang. Termasuk salah satunya tempura’ yang ternyata bukan kata asli dari Jepang. Kata-kata tersebut muncul ketika Portugis hendak mencari jalur rempah-rempah ke Nusantara, sehingga harus melewati negara ini untuk mencari jalur terdekat. Kata serapan pun semakin berkembang seiring menyebarnya masyarakat pada sektor militer, olahraga, ataupun kedokteran. Kata ryukkusakku merupakan bentuk Jepang untuk kata rucksack. Ada pula pantaron yang dikenal sebagai celana panjang kain, yang tentu berasal dari kata pantalon. Dari Italia, penyanyi wanita bernada tinggi yang disebut sopran, dikenal dalam Bahasa Jepang sebagai sopurano. Sebenarnya tidak banyak kata serapan yang tercantum di dalam kamus. Hanya sebanyak kurang dari 2% saja dari jumlah keseluruhan kosakata yang ada. Namun demikian, pada jenis kamus yang berasal dari penerbit yang berbeda, terdapat perbedaan sebaran kata serapan pula di dalam nya. Sebagai contoh, pada kamus terbaru terbitan Tahun 1972, ada 7% bahkan lebih gairaigo. Meski demikian, semakin lama dipakai, istilah asing bisa menjadi kosakata umum dan populer. Dalam dunia hiburan, tentu dikenal istilah anime’ yang sering diartikan film kartun dari Negeri Sakura. Namun sebenarnya, asal katanya adalah animation’, yang sama sekali jauh berbeda dari bahasa asli Jepang. Baca juga >> Mengenal Istilah Gaijin, Apa Sih Maksudnya? Kata ini Bisa Disebut Kata Rasis? Pola Pembentukan Terdapat ragam pola dalam membentuk kata serapan. Pembentukan tersebut bukan serta merta mengubah istilah asli kemudian disesuaikan dengan katakana. Namun ada pula struktur pembentuk yang disesuaikan, sehingga istilah tersebut menjadi kata baru di bahasa ini. 1. Serapan dari Singkatan Gairaigo dapat dibentuk dari penyingkatan bahasa aslinya. Jika mengenal American Football sebagai olahraga khas Amerika, penutur Jepang juga mengenal istilah ini. Namun, diucapkan menjadi amefuto. Selain itu, ada juga apaato yang berarti apartment, pasokon untuk personal computer, dan suupa jika ingin menyebut supermarket. Kata-kata serapan yang dibentuk dari singkatan ini kebanyakan berasal dari Bahasa Inggris. Selain karena perbedaan struktur, dipengaruhi juga oleh perbedaan pronounciation dari kedua bahasa tersebut. Penyingkatan tersebut tentu saja untuk memudahkan penyebutan kata-kata tersebut, dan disesuaikan dengan ujaran dalam Bahasa Jepang. 2. Mengubah atau Memperluas Arti Kata serapan dengan bentuk perubahan arti, sepintas akan mirip seperti peleburan dua kata atau frasa menjadi satu. Sebagaimana disebutkan di dalam contoh, atto home’, merupakan kata dalam Bahasa Jepang yang berasal dari Bahasa Inggris at home’. Perubahan arti akan terlihat, karena kata tersebut bukan berarti berada di rumah’, melainkan santai seperti di rumah’. Kata lain yang berada pada kelompok ini adalah rifomu’ sebagai pengucapan untuk kata reform, bukan dalam artian reformasi melainkan renovasi rumah atau bangunan. Perubahan arti akan terlihat jelas pada kata sutobu’ yang berasal dari kata stove’. Namun, bukan berarti kompor melainkan penghangat ruangan. 3. Tambahan Akhiran Suffix Pembentukan struktur kata mengenal suffix untuk membentuk kata baru. Hal itu juga dikenal dalam kata serapan, yaitu adanya akhiran ru’ untuk membentuk kata baru dalam bahasa ini. Istilah Jepang yaitu saboru atau hamoru, adalah contoh serapan dari istilah asing sabotage serta harmony, di mana keduanya mendapat akhiran ru’, tanpa menjadikannya berubah arti. 4. Gabungan Dua Kata Serapan Bukan hanya mengubah satu kata menjadi kosakata baru, melainkan bisa juga muncul dari dua kata asing yang digabungkan. Terdapat kata bebiika’ yang berarti kereta bayi, di mana kata tersebut terbentuk dari kata asing baby’ dan car’. Ada pula ensuto’ yang merupakan gabungan dari engine’ dan stop’. Kata ini memiliki arti mogok’. Kata lain yang populer di Jepang adalah moningusabisu. Dalam Bahasa Jepang, kosakata ini dikenal di dunia hosipitalitas dan akomodasi seperti perhotelan, yang memiliki arti sarapan pagi berupa roti bakar atau roti. Menelisik asal katanya, moningusabisu adalah morning service yang dikenal di Bahasa Inggris. Baca juga >> Setsuzokushi, Belajar Kata Penghubung Bahasa Jepang. Kenali Jenis-jenis nya Aturan Menulis Kata Serapan Salah satu bentuk aturan penulisan gairaigo adalah menuliskannya dengan katakana. Masih ada beberapa aturan lain untuk dipelajari, guna memahami serapan serta mengetahui artinya. Sebagai contoh konsonan t atau d ditambah vokal o, seperti hint menjadi hinto, head menjadi heddo. Bunyi “er” dalam bahasa Inggris diganti dengan bunyi “a”, Kemudian, huruf sengau ng ditulis n + g. Mempelajari kata serapan, membutuhkan kejelian para pelajar. Hal tersebut karena pembentukan kata serapan atau gairaigo ini tidak hanya dipengaruhi adanya perbedaan struktur, tetapi juga aspek sejarah dalam membentuk istilah populer di bahasa ini. Di samping bentuk dan pengucapan, pelajar juga masih harus mempelajari cara penulisan gairaigo ke dalam aksara Jepang. Baca juga Belajar Memahami Wasei Eigo dalam Bahasa Jepang dan Kata-Kata yang Sering Diucapkan
Sistem kami menemukan 25 jawaban utk pertanyaan TTS aksara jepang untuk serapan bahasa asinh. Kami mengumpulkan soal dan jawaban dari TTS Teka Teki Silang populer yang biasa muncul di koran Kompas, Jawa Pos, koran Tempo, dll. Kami memiliki database lebih dari 122 ribu. Masukkan juga jumlah kata dan atau huruf yang sudah diketahui untuk mendapatkan hasil yang lebih akurat. Gunakan tanda tanya ? untuk huruf yang tidak diketahui. Contoh J?W?B
しんぎんぐきゃっと/Wikimedia Salinan modern catatan kuno Kojiki. Catatan ini memuat sejarah dan mitologi Jepang yang berguna untuk memperkuat kekuasaan. Diyakini, inilah catatan tertua yang ada di Kekaisaran Jepang. berabad-abad, Kekaisaran Jepang berdiri dengan berbagai kaisar yang memimpin pada masanya. Penting bagi seorang kaisar bisa mengerti asal-usulnya demi memperkuat posisinya secara budaya dan kepercayaan yang melekat pada masyarakat, Shinto. Yang paling berpengaruh untuk menarik garis sililah dan sejarah panjang dari keluarga Kekaisaran Jepang adalah dengan membaca kembali Kojiki. Naskah ini bisa dibilang sebagai naskah tertua di Jepang yang diperkirakan sudah ada pada abad ke-7 Masehi. Isi dari Kojiki melingkupi asal-usul penciptaan alam semesta, mitologi Jepang, hingga pada masa Kekaisaran Jepang periode Kaisar Suiko—kaisar perempuan pertama Jepang, yang berkuasa pada 593-628. Di luar kegunaan untuk penelusuran sejarah kaisar, kojiki bisa dibilang sebagai upaya masyarakat untuk mengumpulkan ragam mitologi Jepang ke dalam bentuk tulisan. Diperkirakan, masa pasti pembuatannya dilakukan pada 620 M di bawah naungan Pangeran Shotoku dan Soga no Umoku. Proyek penulisan ini jelas menjadi "catatan dasar" atau "catatan nasional" yang penting. Isinya memang menceritakan secara runut sejarah Kekaisaran Jepang. Namun, seperti peradaban kuno lainnya, cerita sejarahnya dibalut dengan ragam mitologi dan penciptaan yang melibatkan para dewa-dewi. Semua mitologinya identik dengan agama Shinto. Kojiki ditulis dalam bahasa Jepang, tetapi penulisannya menggunakan aksara kanji aksara Tionghoa. Ada juga beberapa bagian menggunakan bahasa Tionghoa klasik. Biasanya penggunaan bahasa Tionghoa terletak pada syair dan cerita mitologi Jepang, nama-nama orang, nama-nama barang yang diterapkan setiap suku kata. Dalam sejarah perkembangan tulisan dan bahasa Jepang, pada masa ini masih dipengaruhi unsur Tionghoa. Aksara katakana dan hiragana yang sederhana bagi orang Jepang, baru ada pada abad kesembilan. Para ahli berpendapat, kumpulan naskah mitologi Jepang ini mungkin menjadi babak baru bagi orang Jepang dalam menciptakan bahasa mereka. Aksara kanji tampak mulai berbeda dari aksara Tionghoa, setelah sebelumnya memiliki akar yang sama secara historis. Namun, mengenai asal-usul bahasa Jepang sendiri masih banyak teka-teki. Naskah Kojiki dibagi tiga jilid yang secara berturut-turut disebut Kamitsumaki, Nakatsumaki, dan Shimotsumaki. Pada jilid Kamitsumaki, berisi tentang penciptaan dunia dan para dewa atau biasa disebut Zaman Para Dewa. Di sinilah mitologi Jepang paling dasar bermula. Public Domain Berdiri di jembatan atau tangga surga dikenal sebagai Ama-no-hashidate, kedua dewa Izanami dan Izanagi menggunakan tombak bertatahkan permata untuk mengaduk lautan. Maka terciptalah daratan pertama dalam mitologi Jepang. Dunia bermula ketika dua dewa dewi primordial agama Shinto, Izanami dan Izanagi menciptakan kepulauan di Jepang. Setelah itu, keduanya melahirkan banyak dewa-dewi yang dihormati dalam agama Shinto. Selanjutnya, manusia pun diciptakan dengan kaisar pertama mereka adalah Jimmu. Dalam Kojiki, Jimmu disebutkan sebagai keturunan langsung dari Amaterasu dewa matahari. Disebutkan bahwa cucu Amaterasu bernama Ninigi no Mikoto yang juga kakek dari Jimmu turun dari surga ke Takachihonomine di Pulau Kyushu. Dia ditakdirkan sebagai pemimpin manusia, dan keturunannya melanjutkan kepemimpinannya itu. Dengan demikian, lewat Kojiki Kekaisaran Jepang periode Asuka ini membuat dokumen resmi untuk mengamini kedaulatan kaisar. Lewat naskah ini, mitologi Jepang menjadi penguat klaim secara klenik atas otoritas penguasa yang menjabat di Kekaisaran Jepang. Bagian pengantar naskah juga disebutkan bahwa pihak kekaisaran punya banyak dokumen atau catatan yang menjadi rujukan cerita-cerita dalam Kojiki. WolfgangMichel/Wikimedia Alih aksara Jepang ke alfabet naskah kuno Kojiki yang kaya akan mitologi Jepang pada 1940. Pada jilid Nakatsumaki, Jimmu dikisahkan sebagai kaisar penakluk. Cerita sejarahnya berlanjut hingga kaisar ke-15, Ojin. Walau banyak nama-nama kaisar yang disebutkan, hanya saja hanya segelintir yang ditulis dengan rinci di Kojiki. Naskah Kojiki menyebut lokasi istana, nama keturunan, dan lokasi makam. Kedangkalan cerita para kaisar di Kojiki pun berlanjut pada jilid ketiganya, Shimotsumaki. Kedua bab ini lebih banyak informasi yang rancu bagi para sejarawan, karena melibatkan berbagai cerita mitologi Jepang. Selain Kojiki, Kekaisaran Jepang pada periode Nara 710—794 juga melakukan pencatatan sejarah. Catatan mereka disebut Nihon Shoki atau yang diterjemahkan sebagai Kronika Jepang. Isinya tidak jauh berbeda dengan Kojiki yang juga memuat mitologi Jepang. Hanya saja, Nihon Shoki ditujukan sebagai naskah yang bisa diserahkan kepada bangsa asing untuk mengenal Jepang. Sementara Kojiki digunakan secara internal untuk pengetahuan masyarakat Jepang mengenai keluarga penguasa, dan klan-klan terkemuka. Kemudian pada periode Heian 794—1185, catatan kerajaan lainnya berlaku dan menjadi wajib sebagai pelajaran. Mereka mengklaim bahwa karya mereka lebih tua daripada Kojiki. Nihon Shoki pun lebih punya pamor ketimbang Kojiki yang digunakan sebagai teks tambahan. PROMOTED CONTENT Video Pilihan
Aksara Jepang katakana digunakan pada saat menuliskan kata-kata selain bahasa Jepang, misalnya nama orang asing dan kata-kata serapan dari bahasa asing. Bagi orang-orang yang sedang belajar aksara Jepang katakana, terkadang mengalami kesulitan dalam menghafalkannya, sehingga dibuat sebuah aplikasi pengenalan aksara Jepang katakana. Aplikasi ini dikembangkan menggunakan jaringan syaraf tiruan learning vector quantization. Tahapan yang dimiliki oleh aplikasi ini yaitu melakukan pre-processing pada citra aksara, mengekstrak fitur citra menggunakan transformasi wavelet diskrit, menyimpan data vektor citra, melakukan pelatihan data, dan melakukan pengenalan terhadap citra yang dimasukkan. Data pelatihan yang digunakan dalam aplikasi ini sebanyak 360 data tulisan tangan aksara katakana yang berasal dari 8 orang. Selanjutnya data-data ini akan terbagi menjadi 8 subset pada pengujian validitas menggunakan k-fold cross validation untuk mendapatkan nilai akurasi. Nilai akurasi pengenalan aksara terbaik hanya sebesar 47,50% dengan parameter α = dan dan epoch = 10. To read the full-text of this research, you can request a copy directly from the has not been able to resolve any citations for this publication. Dr Darshana MistryIn numerical analysis and functional analysis, a discrete wavelet transform DWT is any wavelet transform for which the wavelets are discretely sampled. In this paper, there are given fundamental of DWT and implementation in MATLAB. Image is filtered by low passfor smooth variation between gray level pixels and high pass filter for high variation between gray level pixels. Image is decomposed into multilevel which include approximation details LL subband, horizontal detail HL subband, vertical LH subband and diagonal details HH subband. Projo DanoedoroPENGANTAR Penulisan buku Pengolahan Citra Digital - Teori dan Aplikasinya dalam Bidang Penginderaan Jauh ini dimaksudkan sebagai pendukung perkuliahan Analisis Digital Data Penginderaan Jauh di Fakultas Geografi UGM, yang pada Kurikulum Nasional Geografi nantinya akan bernama Pengolahan Citra Digital Penginderaan Jauh. Di samping itu, buku kecil ini diharapkan juga dapat dimanfaatkan oleh siapa pun yang membutuhkannya, termasuk para peserta kursus penginderaan jauh dan sistem informasi geografi SIG yang diselenggarakan oleh PUSPICS. Berbeda halnya dengan buku-buku atau diktat sejenis yang ditulis dengan 'menu pembuka' berupa sistem penginderaan jauh, tulisan di buku ini diawali dengan konsep dan pengertian mengenai data digital, khususnya data yang diperoleh melalui sensor multispektral. Penulis sengaja menulis dengan cara yang agak berbeda, dengan asumsi bahwa berbagai diktat atau buku mengenai sistem penginderaan jauh telah tersedia di Fakultas Geografi UGM, dan konsep-konsep dasarnya pun telah diberikan pada matakuliah-matakuliah pendahulunya, antara lain Penginderaan Jauh Dasar, Penginderaan Jauh Sistem Satelit, dan juga Sistem Informasi Geografi. Oleh karena itu, bahasan mengenai sistem penginderaan jauh sebagai penghasil citra digital di buku ini pun tidak panjang lebar. Operasionalisasi penginderaan jauh dewasa ini telah disadari tidak lepas dari perkembangan SIG yang begitu pesat. Pada tiga bab terakhir dalam buku ini, uraian ringkas mengenai konsep dasar SIG, integrasinya dengan penginderaan jauh, serta contoh-contoh aplikasinya juga diberikan secara padat dan ringkas. Contoh-contoh yang digunakan pada buku ini, baik kasus maupun sekadar ilustrasi sebagian besar merupakan hasil pemrosesan penulis dengan menggunakan perangkat lunak ILWIS yang berbasis DOS dan perangkat lunak lain seperti misalnya PaintShop, Paintbrush PC, Corel PhotoPaint yang berbasis Windows. Contoh-contoh aplikasi lainnya banyak penulis ambilkan dari hasil penelitian di Indonesia oleh peneliti Indonesia, untuk menjaga relevansinya dengan pengembangan penginderaan jauh di Tanah Air ini. Untuk itu, penulis mengucapkan terima kasih pada banyak pihak yang secara langsung maupun tidak telah memberikan kontribusi pada terwujudnya buku ini, yaitu Dr. Hartono DESS, Drs. Retnadi Heru Jatmiko, Dra. Emy Wardhani, Gatot Prihandono, dan juga Kristanto, Hasil penelitian mereka -bersama dengan hasil penelitian van Heist et al. - telah penulis jadikan contoh. Rasa terima kasih juga penulis ucapkan pada W. van Wijn-gaarden, Ir Bronsveld, dan Drubha P. Shrestha, -ketiganya dari ITC, Lucas Jaanssen dari Landbouweuniversiteit van Wageningen, serta Prof. Dr. Sutanto yang telah memberi banyak materi pelajaran mengenai penginderaan jauh sewaktu penulis masih menempuh studi. Tidak lupa penulis ucapkan terima kasih pada semua senior penulis di lingkungan Kelompok Pengajar Penginderaan Jauh Dr. Dulbahri, Drs. Goenadi, Dr. Totok Gunawan, Drs. Prapto Suharsono, Drs. Zuharnen, dan Drs. Suharyadi, yang telah banyak menambah wawasan penulis dan menjadi mitra diskusi mengenai konsep, teori dan aplikasi penginderaan jauh. Penulis menyadari bahwa tulisan ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, masukan berupa kritik dan saran sangat penulis harapkan, demi peningkatan manfaat buku ini. Yogyakarta, Juni 1996 Projo DanoedoroAplikasi Pengenalan Karakter Pada Plat Nomor Kendaraan Bermotor Dengan Learning Vector Quantization. SESINDOA MaulanaMaulana, A., 2013. Aplikasi Pengenalan Karakter Pada Plat Nomor Kendaraan Bermotor Dengan Learning Vector Quantization. SESINDO, pp. Citra Digital Dengan Pendekatan AlgoritmikR MunirMunir, R., 2004. Pengolahan Citra Digital Dengan Pendekatan Algoritmik. Bandung Citra Berwarna Menjadi Gray-Scale dan Citra Biner. XVI1C SantiSanti, C., 2011. Mengubah Citra Berwarna Menjadi Gray-Scale dan Citra Biner. XVI1, pp. 14-19.
Kursus Bahasa Jepang di Lister – Di antara unsur-unsur kebudayaan China yang diadaptasi, yang paling berpengaruh membuka lembaran baru pada kesusastraan Jepang adalah tulisan kanji. Berkat adanya tulisan kanji, orang Jepang mulai dapat menulis kesusastraannya. Selanjutnya tulisan kanji dikembangkan menjadi hiragana dan katakana. Huruf kanji yaitu huruf yang melambangkan suatu konsep. Ada yang berdiri sendiri, ada juga yang harus digabung dengan huruf kanji yang lain. Ada pula yang diikuti dengan huruf hiragana untuk menunjukkan suatu kata. Huruf kanji berasal dari aksara China yang jumlahnya cukup banyak. Belajar huruf kanji memang tidak mudah, tetapi mempelajari sejarah di balik huruf-huruf kanji berikut ini bisa menambah wawasan sekaligus mengurangi kejenuhan belajar hurufnya, lho! Sejarah Kanji Jepang Jepang sebenarnya tidak mempunyai alfabet asli dalam bahasa mereka. Pada abad ke-5 M, mayoritas masyarakat Jepang masih buta huruf. Seorang cendekiawan China bernama Wani disebut-sebut sebagai sosok yang berjasa memperkenalkan sistem penulisan kepada masyarakat Jepang. Ia membawa pengetahuan aksara China melalui Semenanjung Korea. Awalnya kemampuan menulis hanya dikuasai kalangan bangsawan. Seiring berjalannya waktu, semakin banyak orang dari berbagai kalangan mampu baca-tulis. Aksara China lalu mulai digunakan untuk bahasa Jepang. Namun sebenarnya tata bahasa Jepang sama sekali tidak mirip dengan tata bahasa Mandarin, tetapi lebih dekat dengan tata bahasa Korea. Sistem tulisan baru lalu dikembangkan, yakni kanbun. Sistem ini menggunakan karakter China yang diberi tanda kana agar dapat mengikuti aturan tata bahasa Jepang. Hal ini mempermudah orang Jepang membaca aksara tersebut. Walaupun begitu, sistem kana tidak cukup. Ada banyak kata dalam bahasa Jepang yang tidak memiliki padanan dalam aksara China. Sistem baru dibuat, yakni manyogana. Sistem ini adalah cikal-bakal huruf hiragana. Awalnya huruf ini digunakan oleh kalangan perempuan saja. Huruf tersebut dirasa masih cukup rumit, sehingga disederhanakan lagi. Hiragana dipakai jika kanji sudah terlalu banyak digunakan. Hal ini dilakukan untuk menghindari tulisan menjadi terlalu jenuh dengan kanji. Selain itu, muncul huruf katakana yang digunakan untuk menulis kata-kata serapan bahasa asing. Saat ini ditetapkan ada 2136 karakter kanji yang perlu dikuasai untuk penggunaan sehari-hari. On-yomi dan Kun-yomi Meskipun menggunakan karakter yang berakar dari aksara China, pengucapannya dalam bahasa Jepang berbeda. Dengan begitu, kanji dapat dibaca dengan dua cara. On-yomi adalah cara baca dalam bahasa Mandarin, sedangkan kun-yomi adalah cara baca dalam bahasa Jepang. Kanji umumnya digunakan untuk menulis kata benda, kata sifat, kata keterangan, dan kata kerja. Namun kalimat bahasa Jepang tidak dapat ditulis sepenuhnya dalam kanji. Maka dari itu, dibutuhkan bantuan huruf hiragana dan katakana.
Berbeda dengan bahasa asing lainnya, bahasa Jepang memiliki 3 macam jenis aksara yakni hiragana, katakana dan kanji. Sebelum mulai mempelajarinya, ada baiknya kita berkenalan terlebih dahulu dengan ketiga jenis huruf tersebut, seperti kata pepatah “tak kenal maka tak sayang”. Jangan lupa sambil ditonton juga video penjelasannya di bawah 平仮名Hiragana adalah suatu cara penulisan bahasa Jepang yang mewakili sebutan suku kata. Semua kata bahasa Jepang dapat ditulis dengan hiragana. Jika telah hafal semua bunyi-bunyi hiragana, maka secara otomatis telinga kita akan lebih mudah menangkap kata-kata bahasa Jepang. Sebab, seluruh kombinasi bunyi huruf hiragana lebih terbatas dibandingkan dengan huruf huruf hiragana adalah 46 huruf dasar, 25 hiragana dengan pengucapan tebal dakuon dan handakuon dan 36 huruf hiragana gabungan dengan ゃ, ゅ, ょdisebut youon. Jadi, jumlah total huruf hiragana yang harus kita hafal adalah 107 huruf. Meski jumlahnya cukup banyak namun tidak begitu sulit mempelajarinya. Huruf hiragana dibaca per suku kata dan tidak ada huruf konsonan mati kecuali 「ん n」.Penggunaan HiraganaDigunakan untuk menulis okurigana. Okurigana adalah ekor kata dari kata kerja, kata sifat, dan lain-lain. Seperti pada kata「読む yomu membaca」huruf hiragana「む mu」itulah yang disebut dengan untuk menulis furigana. Furigana adalah huruf hiragana yang berfungsi menandakan cara baca suatu kanji. Seperti misalnya「読む」, maka akan ditulis huruf hiragana 「よ yo」di atas / samping kanjinya. Furigana berfungsi menandakan cara baca kanjinya. Hal ini biasanya cukup lumrah ditemukan dalam manga komik Jepang dengan tujuan memperluas kalangan untuk menulis kata-kata yang tidak diketahui tulisan kanjinya atau sudah lama tidak untuk menulis bahan bacaan yang ditujukan untuk anak-anak seperti buku text, animasi, dan untuk menulis cara baca kunyomi pada kamus kanjiKatakana 片仮名Sama halnya seperti hiragana, katakana juga merupakan salah satu cara penulisan huruf dalam bahasa Jepang. Hiragana dan katakana saling berpadanan satu sama lain dan keduanya memiliki jumlah huruf yang sama. Adapun perbedaan antara katakana dan hiragana adalah dari cara penggunaannya. Hiragana digunakan untuk menulis kata-kata asli bahasa Jepang sedangkan katakana digunakan untuk menulis kata-kata bahasa asing kata-kata yang bukan berasal dari bahasa Jepang dan juga untuk menulis bunyi atau suara onomatopoeia.Penggunaan KatakanaDigunakan untuk mentranskripsi kata serapan, istilah, nama atau kata benda dari bahasa asing bukan kata asli bahasa Jepang. Misalnya アメリカ Amerika nama negara, テレビ terebi kata serapan dari television.Digunakan untuk menuliskan bunyi atau suara onomatopoeia.Sepertiドキドキ dokidoki atau ドクンドクン dokundokun bunyi jantung berdetak, ワンワン wanwan suara anjing menggonggong.Digunakan sebagai penekanan kata. Fungsinya seperti halnya kata yang ditandai dengan efek bold atau untuk menuliskan cara baca onyomi di kamus kanjiKanji 漢字Kanji adalah jenis huruf yang diadopsi dari aksara Cina. Kanji seringkali menjadi momok menakutkan bagi para pelajar bahasa Jepang. Kanji memang sulit, tidak hanya jumlahnya yang banyak, tapi juga cara bacanya berbeda-beda tergantung situasi dan konteks kalimatnya. Bentuk hurufnya juga lebih rumit dibandingkan jenis aksara lainnya. Oleh karena itu, biasanya kanji tidak langsung diberikan pada pelajar pemula dan dipelajari secara bertahap sedikit demi KanjiAksara kanji dipakai untuk melambangkan konsep atau ide kata benda, akar kata kerja, akar kata sifat dan kata keterangan. Dengan adanya kanji, maka kalimat bahasa Jepang menjadi lebih mudah dicerna serta terhindar dari ambiguitas dan kesalahan menangkap makna bisa saja kita menuliskan kalimat bahasa Jepang sepenuhnya menggunakan hiragana. Namun, karena bahasa Jepang tidak mengenal spasi, dan juga terdapat banyak kata homofon kata yang memiliki bunyi sama, maka sulit mencerna kalimat bahasa Jepang yang semuanya hanya ditulis dengan hiragana sebenarnya keberadaan kanji bukan untuk mempersulit, melainkan sebaliknya, mempermudah kita memahami kalimat-kalimat bahasa Jepang. Jadi tak perlu takut untuk belajar kanji, cobalah memulai belajar kanji sedikit demi sedikit, satu huruf demi satu huruf, tidak akan terasa sulit kok. Kalau dilakukan dengan konsisten maka secara tak terasa kita akan bisa menguasai kanji yang diwajibkan hafal. Chiri mo tsumoreba yama to naru debu pun kalau dikumpulkan akan menjadi gunung sedikit demi sedikit lama lama menjadi bukit^^.Romaji ローマ字Sebenarnya bahasa Jepang hanya menggunakan 3 jenis aksara saja yaitu kanji, hiragana dan katakana dan tidak mengenal romaji. Namun semenjak Jepang bukan lagi negara yang menutup diri dari negara asing, kini romaji sudah cukup lumrah digunakan di Jepang. Biasanya digunakan untuk menulis nama merk, angka dan tulisan-tulisan yang mereka harapkan dapat dibaca luas secara juga digunakan sebagai sarana alih aksara untuk membantu orang asing yang tidak bisa membaca kanji dan kana hiragana dan katakana. Sebagai orang Indonesia kita beruntung karena huruf dan bunyi romanisasi bahasa Jepang persis seperti bunyi huruf-huruf dalam bahasa beberapa sistem penulisan romaji. Yang paling dikenal adalah alih aksara Hepburn, Kunrei-shiki Romaji, dan Nihon-shiki Romaji. Adapun Romanisasi yang digunakan dalam materi-materi di web Bahasa Jepang Bersama ini adalah versi Hepburn karena lebih banyak digunakan dan cara bacanya sangat mirip dengan bahasa Indonesia, jadi menurutku sangat cocok untuk orang Jepang menggunakan 3 jenis huruf yakni Kanji, Hiragana dan Katakana. Perhatikan contoh kalimat berikut. Dalam kalimat di bawah terdapat ketiga jenis huruf Jepang yang ditandai dengan warna merah adalah huruf kanji, biru adalah katakana dan hijau adalah wa furansugo o benkyou belajar bahasa wa Indonesiajin adalah orang Kalimat 1 Kata "watashi" ditulis dengan kanji karena merupakan kata benda yang berperan sebagai pengganti orang pertama, setelahnya ada partikel は yang dibaca “wa” ditulis dengan hiragana, kata "furansu" adalah kata serapan dari kata bahasa Inggris “france” yang berarti perancis, karena merupakan kata asing kata selain bahasa Jepang jadi ditulis dengan katakana, を adalah partikel "wo/o" penanda objek, kemudian kata "benkyou" adalah kata yang berarti belajar, ditulis dengan kanji, boleh juga menulisnya dengan hiragana, tapi karena kanjinya cukup umum dan sudah dianggap diketahui oleh kebanyakan orang Jepang dan orang yang belajar bahasa Jepang jadi lebih sering ditulis dengan kanji. Terakhir "shimasu" memiliki arti “melakukan”, kata ini memiliki peran membuat kata benda yang ditempelinya menjadi kata kerja penjelasan lengkapnya ada di materi lanjutan, shimasu tidak memiliki kanji jadi selalu ditulis dengan 2 Penjelasan "watashi" sama seperti pada kalimat 1, は adalah partikel wa, yang menjadi partikel penanda topik, "Indonesia" adalah kata asing jadi tulis dengan katakana, "jin" adalah kata benda yang berarti orang, "desu" adalah kopula yang menempel pada kalimat yang tidak berakhiran dengan kata kerja.
Aplikasi Identifikasi Aksara Bahasa Jepang Katakana Menggunakan Jaringan Syaraf Tiruan Model Back PropagationAplikasi Identifikasi Aksara Bahasa Jepang Katakana Menggunakan Jaringan Syaraf Tiruan Model Back PropagationBahasa Jepang memiliki beberapa sistem aksara yang digunakan sebagai pedoman penulisan. Sistem aksara tersebut adalah sistem aksara Kana dan sistem aksara Kanji. Salah satu sistem aksara Kana adalah aksara Katakana. Aksara Katakana digunakan untuk menuliskan kata-kata serapan bahasa asing dalam bahasa Jepang. Terdapat kurang lebih dari 71 bentuk dasar aksara Katakana yang digunakan. Hal ini menjadikan para pembelajar bahasa Jepang, khususnya para pelancong yang belum pernah ke Jepang sebelumnya, merasa cukup kesulitan membaca tulisan Katakana. Kesulitan ini dapat dikurangi dengan suatu aplikasi berbasis pengolahan citra digital yang dapat membantu untuk mengidentifikasi aksara Katakana. Aplikasi identifikasi aksara Katakana menggunakan salah satu model algoritma jaringan syaraf tiruan, yaitu model Back Propagation. Jaringan syaraf tiruan Back Propagation akan dilatih sedemikian rupa sehingga dapat mengenali aksara Katakana. Sedangkan, proses pembangunan dan pengembangan aplikasi ini...
Sistem kami menemukan 25 jawaban utk pertanyaan TTS aksara jepang untuk serapan bahasa asing. Kami mengumpulkan soal dan jawaban dari TTS Teka Teki Silang populer yang biasa muncul di koran Kompas, Jawa Pos, koran Tempo, dll. Kami memiliki database lebih dari 122 ribu. Masukkan juga jumlah kata dan atau huruf yang sudah diketahui untuk mendapatkan hasil yang lebih akurat. Gunakan tanda tanya ? untuk huruf yang tidak diketahui. Contoh J?W?B